Spam Masih Berkedok Jejaring Sosial

Hati-hatilah bagi Anda yang aktif di dunia maya. Terlebih yang gemar menyosialisasikan diri melalui jejaring sosial.

Pasalnya, Kaspersky Lab baru saja mengumumkan penerbitan laporan spamnya. Dalam laporannya, Kaspersky menyebutkan di kuartal kedua than 2010 ini telah terjadi aksi pengiriman surat massal dalam jumlah besar. Serangan berbasis HTML ini bahkan belum pernah terjadi sebelumnya.

Kaspersky juga menjelaskan, untuk lebih meyakinkan pengguna, surat elektronik tersebut disamarkan sebagai pemberitahuan asli yang mengatasnamakan berbagai situs jejaring sosial. Seperti Facebook, Digg, Amazon, WindowsLive, YouTube, Skype, dan Wikipedia.

Cara kerja penyebarannya mirip seperti phising. Jadi begitu pengguna internet mengeklik tautan tersebut, mereka akan diarahkan ke situs yang sudah diretas, otomatis script jahat pun akan diunduh.

Dalam tautan-tautan tersebut, Kaspersky menemukan Trojan-Downloader.JS.Pegel.S. Trojan inilah yang paling banyak ditemukan di semua surat-surat elektronik selama kuartal kedua ini. Namun demikian, beberapa tipe dari Trojan ini adalah halaman-halaman HTML yang memuat skenario menggunakan JavaScript.

Di kuartal kedua ini, Amerika Serikat memimpin dengan 15% dari keseluruhan spam yang berasal dari sana. Tempat kedua diduduki India dengan 8,5%. Vietnam menanjak dua peringkat, kini berada di peringkat ketiga. Pada bulan April, Amerika Serikat, India, dan Vietnam bersaing ketat masing-masing dengan 12,3%, 11,7%, dan 11,6%. Sedangkan di bulan Mei, Amerika Serikat secara meyakinkan menduduki peringkat teratas dengan 20,8% spam yang juga berasal dari sana. Yang mengagetkan, Italia (3,3%) dan Spanyol (2,8%) bergabung ke dalam peringkat 10 Teratas sebagai sumber spam.

Selain situs-situs jejaring sosial, para pelaku peretas juga semakin meningkatkan fokusnya pada situs-situs belajna online, seperti PayPal, eBay, dan HSBC. Namun demikian, sasaran teratas phising tetaplah Facebook dengan 6,3% dan sistem surat elektronik Google sebesar 2,84%.(InfoKomputer)

0 Response to "Spam Masih Berkedok Jejaring Sosial"

Posting Komentar