Ketika platform Blackberry, iPhone, dan Android berebut di panggung ketenaran, apakah masih ada ruang untuk smartphone berbasis Windows Mobile? Sepertinya iya; setidaknya menurut HTC. Ini mereka tunjukkan dengan merilis HTC HD2, sebuah smartphone layar sentuh berbasis Windows Mobile 6.5.
Sadar kalau peminat Windows Mobile kian tergerus, HTC berusaha keras mendandani perangkat ini. Salah satunya adalah ukuran layar 4,3 inci, menjadikan HD2 smartphone dengan layar terbesar saat ini. Namun hal itu juga membuat ukurannya sedikit besar, sehingga kami merasa sedikit repot menentengnya ke sana ke mari. Tampaknya memang harus disimpan di saku jas atau tas tangan; sesuai dengan gaya kalangan eksekutif yang diincarnya.
Layar itu sendiri bertipe capacitive screen, sehingga kita tinggal “mencubit” layar untuk melakukan zoom-in dan out. Layar tersebut juga dilengkapi dengan accelerometer, sehingga akan otomatis (dan responsif) berputar mengikuti posisi perangkat.
Kami juga menemukan kejadian menarik selama pakai HD2. Misalnya, layar otomatis mati ketika sedang bertelepon. Katanya, ini untuk menghindarkan sentuhan tak sengaja di layar selama sedang bertelepon. Ketika ringtone berbunyi, volumenya juga otomatis mengecil ketika kami mengangkatnya dari meja. Agak-agak remeh, namun menunjukkan kalau HTC memikirkan kemudahan penggunaan HD2.
Masih dalam konteks memudahkan, HTC membenamkan antarmuka khusus yang disebut HTC Sense. Sekadar mengingatkan, HTC Sense memungkinkan kita melakukan modifikasi tampilan jendela sekaligus mengakses segala aplikasi favorit dengan cepat. Ini merupakan pertama kali Sense ditanamkan di smartphone berbasis Windows Mobile, setelah sebelumnya muncul di HTC Hero yang berbasis Android.
Dibanding Hero, Sense di HD2 terasa kurang asyik karena icon di menu utama tak bisa disusun ulang. Yang bisa disetel hanya tab di homescreen. Namun HTC memodifikasi cukup banyak aplikasi untuk HD2. Kami mencatat ada HTC Messages dan HTC Calendar, maupun widget Facebook, YouTube, dan Peep (untuk Twitter). Windows Mobile 6.5 itu sendiri pastinya sudah membawa Marketplace dan Microsoft My Phone.
Dari sisi prosesor, HTC HD2 menggunakan prosesor terbaru ARM yang disebut Snapdragon. Prosesor ini memiliki kecepatan 1GHz, sehingga di atas kertas memiliki kinerja yang tinggi. Awalnya kami memang merasakan responsivitas tinggi saat menggeser layar maupun membuka aplikasi. Namun ketika perangkat ini mulai disesaki aplikasi dan data, kami merasakan penurunan respon yang cukup agak mengganggu. Hal ini sepertinya disebabkan kapasitas memori ROM dan RAM yang hanya 512MB dan 448MB.
Ketika hp terkoneksi ke PC via kabel data, ada 3 opsi yang bisa kita pilih: ActiveSync (untuk sinkronisasi), Disk Drive (untuk transfer file sebagai storage) atau Internet Sharing (untuk pemakaian sebagai modem). Yang menarik, HTC HD2 bisa dijadikan WiFi router (membagikan koneksi internet menggunakan jalur WiFi), selain Internet Sharing via USB atau Bluetooth.
Jika berkaca pada kinerja, HTC HD2 adalah perangkat yang sangat menarik. Luasnya layar memberi keuntungan saat mengetik maupun browsing internet. Prosesor Smartdragon, meski terhalang kapasitas memori yang kecil, mempercepat seluruh proses. Namun seperti kami sering bilang, pertarungan smartphone masa kini tidak cuma soal hardware, namun juga ekosistem di sekelilingnya; dan inilah tantangan terbesar HTC HD2. Sebelum Windows Mobile 7 datang, kami agak ragu menjatuhkan pilihan kepada smartphone berbasis Windows Mobile.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "HTC HD2"
Posting Komentar